MELIBATKAN PERTANYAAN TINGKAT TINGGI PADA MATERI RANGKAIAN LISTRIK MATA PELAJARAN FISIKA SMP
Pertanyaan Tingkat Tinggi (PTT) telah diulas berkali-kali pada posting-posting sebelumnya. Setelah sebelumnya kita mambahas PTT mapel penjasorkes dan seni musik, kali akan coba saya sajikan pada mata pelajaran fisika tingkat SMP.
Sebagai salah satu mata pelajaran exact, fisika memiliki tuntutan kemampuan menghiung dan menggunakan rumus. Meski serumpun dengan matematika, umumnya angka dalam perhitungan fisika memiliki lebih sederhana. Namun, terkadang untuk menjawab soal hitungan fisika dengan tepat, terkadang tak cukup menggunakan sebuah rumus, bahkan peserta didik harus mengggunakan rumus bertingkat untuk menyelesaikannya.
Fisika sebagai salah satu mapel yang mendapat predikat "horor" dikalangan siswa, secara umum memelajari tentang perhitungan-perhitungan yang melibatkan rumus yang cukup rumit. Rumus-rumus tersebut akan nampak lebih rumit bagi siswa yang kurang tertarik atau bahkan telah melabel negatif mata pelajaran ini. Lalu, bagaimana cara menghilangkan predikat "horor" fisika? Sederhana saja, terapkan PTT saat pembelajaran. PTT dapat diterapkan di lembar kerja maupun sebagai soal evaluasi.
Salah satu keuntungan menerapkan PTT ialah dapat memunculkan materi kontekstual. Pembelajaran kontekstual adalah mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual diharapkan mampu menciptakan pembelajaran bermakna yakni pembelajaran yang hasilnya akan terus diingat dan bermanfaat bagi kehidupan peserta didik nantinya.
Pembelajaran kontekstual telah lama dipublikasikan di Indonesia, namun belum semua guru menerapkannya. Tak panjang lebar lagi, berikut disajikan contoh memunculkan PTT mata pelajaran Fisika materi rangkaian listrik.
1. Mengapa pada rangkaian listrik rumah tangga tidak menggunakan rangkaian listrik seri?
2. Gambarlah sebuah rangkaian listrik paralel/seri/campuran yang terdiri dari 3 bola lampu dan dua buah baterei!
Penerapan rangkaian listrik paralel pada lampu penerangan jalan |
Pertanyaan no. 1 menuntut siswa untuk menilai kesesuaian penggunaan rangkaian untuk keperluan listrik rumah tangga. Jenis soal tersebut juga dapat dikembangkan menjadi sebaliknya, "Jenis rangkaian listrik apakah yang paling sesuai diterapkan untuk lampu penerangan jalan raya?" Pertanyaan no,2 menuntut peserta didik mengkreasi gambar dan mengidentifikasi jenis rangkaian listrik yang mereka buat.
Lalu bagaimana dengan soal hitungan? masihkah diperlukan? Ya, jenis soal spesifikasi semacam itu dapat digunakan untuk mrngetahui minat peserta didik pada mata pelajaran tertentu. Baik soal hitungan maupun berpikir tingkat tinggi, keduanya harus dimunculkan dalam pembelajaran.
Soal spesifikasi untuk mengidentifikasi minat peserta didik yang nantinya sangat mungkin digunakan untuk seleksi kontingen sekolah dalam event olimpiade fisika, pilihan jurusan saat SMA atau bahkan perguruan tinggi, sedangkan berpikir tingkat tinggi diperlukan untuk melatih berpikir nalar sejak dini baik bagi peminat dan bukan peminat mata pelajaran fisika. Kedua hal tersebut dap dicantumkan dalam sebuah lembar kerja yang dikerjakan berkelompok. Berikut contohnya.
Kombinasi tuntutan hitungan dan pertanyaan tingkat tinggi dalam sebuah lembar kerja |
Demikian, semoga dapat diterapkan dalam pembelajaran dan bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment