PERTANYAAN TINGKAT TINGGI JENJANG SEKOLAH DASAR
Sudah menjadi hal yang umum jika siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) dituntut untuk menghafal materi. Teori yang mendukung diantaranya terkait masa-masa keemasan dilalui manusia dalam usia tersebut, sehingga anak sangat mudah dan cepat dalam menghafal sesuatu. Selain itu, hal yang dipelajari di SD merupakan hal-hal dasar yang nantinya sangat mungkin dimanfaatkan jangka panjang (nama hari, bulan, tahun kabisat, huruf dan angka, dll), sehingga jenjang SD terutama kelas bawah sangat dianjurkan untuk menghafal materi.
Awalnya takterpikirkan sama sekali menuntut siswa Sekolah Dasar (SD) berpikir tingkat tinggi. Anggapan yang demikian perlu diluruskan. Pertanyaan tingkat tinggi bukanlah pertanyaan yang rumit untuk dijawab, melainkan rumit untuk dibuat. Namun sekali lagi, kesulitan itu hanyalah awal yang lama-kelamaan akan terhapus oleh keterbiasaan. Yang terpenting, guru harus mencoba dan memulai membuat. Karena hal yang paling sulit dilakukan adalah memulai sesuatu.
Pada posting-posting sebelumnya telah dijelaskan indikator-indikator berpikir tingkat tinggi untuk jenjang SMP dan SMA. Indikator-indikator tersebut antara lain, mengaitkan untuk kemampuan analisa, menilai untuk kemampuan evaluasi, dan mengkreasi untuk kemampuan sintesa. Indikator-indikator tersebut tentu terlalu kompleks untuk siswa jenjang SD. Oleh karena itu, perlu menyederhanakan kata kerja operasional (KKO), agar lebih memudahkan guru menyusun pertanyaan tingkat tinggi. Berpikir tingkat tinggi tidak hanya dilakukan di sekolah. Orang tua pun, dapat melatih anak di rumah.
Sejauh yang telah saya pelajari, sementara ini baru bisa menyajikan pertanyaan tingkat tinggi kemampuan C5 (evaluasi) dan C6 (sintesa). Untuk kemampuan sintesa, indikator sederhana untuk jenjang SD yaitu membedakan, mengelompokkan, dan mengurutkan. Berikut akan disajikan beberapa contoh untuk jenjang kelas bawah (I, II, III SD).
1. Manakah jenis kendaraan yang berbeda? (Mobil, sepeda motor, perahu, becak. Kemampuan membedakan mata pelajaran IPS kelas III SD).
2. Kelompokkan benda-benda berikut berdasarkan bentuknya! (Kemampuan mengelompokkan mata pelajaran matematika kelas II).
3. Perhatikan gambar di bawah! Urutkan bangun datar berikut dari jumlah sisi yang sedikit! (Kemampuan mengurutkan mata pelajaran matematikan kelas II SD).
Selanjutnya, indikator kemampuan sintesa untuk jenjang SD disederhanakan, salah satunya menjadi kemampuan menyusun sesuatu. Hal yang perlu digaris bawahi, guru atau orang tua dilarang mendikte siswa/anak dalam menyusun. Jika hal itu dilakukan, kemampuan yang dialami siswa/anak akan berubah menjadi kemampuan meniru (kemampuan terendah tingkatan berpikir:C1). Guru/orang tua hanya sebagai pendamping/fasilitator. berikut salah satu contohnya.
1. Perhatikan daftar huruf berikut:
P K E U L R B I A G N
Susunlah beberapa kata baru yang mungkin terbentuk dari daftar kata di atas!
Untuk membuat pertanyaan yang menuntut siswa berpikir tingkat sintesa, guru harus membuat pertanyaan dengan jumlah kemungkinan jawaban bervariasi. Berpikir tingkat tinggi bagi anak juga dapat dilakukan di rumah dengan dampingan orang tua. Permainan-permainan di rumah, beberapa ada yang menuntut anak berpikir tingkat sintesa, salah satu contohnya ialah lego.
Terbatasnya pengetahuan saya terhadap materi sangat memengaruhi jumlah pertanyaan tingkat tinggi dibahas pada postingan kali ini. Untuk membuat pertanyaan tingkat tinggi jenjang SD jauh lebih sulit dibandingkan jenjang SMP dan SMA, sehingga saya sangat berharap partisipasi guru terutama SD untuk sharing soal yang menuntut siswa berpikir tingkat tinggi untuk jenjang SD. Saran dan kritik sangat saya harapkan, semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment