Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Sunday, 22 July 2018

LABELLING

Apa itu labelling? Istilah labelling pertama kali kami ketahui dari buku luar biasa Bapak Anthony Dio Martin. Labelling adalah memberikan cap/julukan pada objek benda hidup maupun benda mati.

Labelling sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu labelling positif dan labelling negatif. Yang akan kita bahas kali ini ialah labelling negatif. Labelling negatif berarti memberikan tanda/cap/julukan buruk pada objek benda hidup maupun benda mati.

labelling juga bisa muncul pada benda mati seperti mata pelajaran


Terdapat teori menarik tentang labelling ini, pertama menurut Bapak Anthony Dio martin (inspirator nasional) menyatakan bahwa labelling negatif akan membuat objeknya benar-benar menjadi negatif seperti label yang kita berikan. Misal, terdapat dosen yang disiplin, tepat waktu, dan tegas dalam memberikan penilaian. Lantas kita melabel dosen tersebut dengan sebutan dosen killer, maka terjadilah dosen tersebut menjadi dosen yang killer.

Teori kedua dinyatakan oleh widyaiswara (narasumber diklat) Bapak Khamim Thohari, alumnus program master (S2) University of DEAKIN Australia. Bahwa jika kita melabel benda/orang dengan label yang negatif, maka energi negatif alam akan menempel dan terkumpul pada benda/orang tersebut.

So, mulai sekarang, mari kita selalu berpikir positif dan tak memberikan label negatif pada benda apapun, terlebih lagi pada seseorang yang kurang kita sukai. Demikian semoga bermanfaat.

DIAGNOSA DALAM PEMBELAJARAN

Seperti halnya dokter, seorang pendidik pun juga harus mampu melakukan diagnosa dalam pembelajaran. Hal itu perlu dilakukan agar terjadi efektivitas dalam belajar.

salah satu contoh kasus yang sering terjadi adalah penanganan nilai buruk peserta bimbingan pada sebuah mata pelajaran. Seringkali kasus tersebut terjadi dan dilakukan bimbingan berkali-kali namun nilai tak kunjung meningkat. Kalaupun meningkat, mungkin tak terlalu signifikan.

Belajar pun perlu dilakukan diagnosa agar langkah yang dilakukan tepat sasaran


Lantas bagaimana cara menghadapi kasus yang demikian? Cukup kita lakukan diagnosa sederhana. Terdapat dua penyebab yang umum terjadi yang mengakibatkan nilai peserta bimbingan buruk pada mata pelajaran tertentu. Bisa jadi penyebab pertama karena tidak suka dengan mata pelajaran tersebut, atau yang kedua akibat tidak suka dengan gurunya. Atau Bahkan karena tidak suka keduanya.

Perlu dilakukan langkah-langkah yang berbeda untuk memecahkan masalah tersebut. Terpenting, tanyakan kepada peserta bimbingan perihal mana kah yang menjadi penyebabbnya. Demikian semoga bermanfaat.

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.