Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Wednesday, 29 April 2015

PERTANYAAN TINGKAT TINGGI MATA PELAJARAN KESENIAN


             
Pada postingan sebelumnya telah dibahas tentang pertanyaan tingkat tinggi pada mata pelajaran Penjasorkes. Menurut taksonomi Bloom kemampuan berpikir manusia terbagi menjadi enam tingkat. Enam tingkatan tersebut terbagi dua sama rata, 3 kemampuan berpikir tingkat rendah dan 3 sisanya merupakan kemampuan tingkat tinggi.
                Kemampuan tingkat rendah terdiri dari mengingat, memahami, dan menerapkan. Sedangkan kemampuan tingkat tinggi terdiri dari menganilisis, mengevaluasi, dan mengsintesis (mengkreasi). Postingan kali ini akan saya berikan contoh perbandingan pertanyaan tingkat tinggi dan rendah pada mata pelajaran Kesenian Kelas XI semester genap. Perhatikan tabel berikut!

Tingkat Rendah
Tingkat Tinggi
1.       Siapakah tokoh yang penemu musik Jazz?
1       Mengapa tidak pernah ada konser musik jazz yang dilakukan di luar ruangan/out door?
               
Pada kolom tingkat tingkat rendah, siswa hanya dituntut mengingat apa yang dipelajari. Nampak sangat mudah, namun jika siswa tidak hafal dapat dipastikan akan kesulitan. Pada kolom tingkat tinggi, siswa dituntut untuk menilai kondisi pertunjukan luar ruangan dengan karakterisitik musik jazz (evaluasi). Tentu Anda (para Guru) dapat menilai mana yang lebih berkualitas.
Dua mata pelajaran (Penjasorkes dan Kesenian) telah terbahas dalam  pertanyaan tingkat tinggi. Intinya, pertanyaan tingkat tinggi dapat diterapkan pada semua mata pelajaran. Lalu kapan giliran mata pelajaran Geografi. Jangan khawatir, Pertanyaan Tingkat Geografi insya Allah tersedia sangat banyak, cukup sabar dan ditunggu tanggal mainnya.

 Seperti postingan sebelumnya. Bagi siswa SMA/SMP sederajat yang mengunjungi blog/postingan ini dapat mencantumkan jawaban dari kedua soal di atas langsung di kolom komentar. Jangan lupa mencantumkan nama dan asal sekolah. Tujuannya untuk mengasah otak. Bagi guru kesenian, coba diterapkan sebagai soal evaluasi. Semoga bermanfaat dan maju terus pendidikan Indonesia!

Sunday, 26 April 2015

LEMBAR KERJA SISWA KOMPONEN PETA KOMPETENSI EVALUASI




Peta sebagai salah satu alat dari ilmu bantu kartografi termasuk dalam materi wajib yang dipelajari siswa kelas XII. Dari segi mana pun materi peta nampak sangat penting, Dalam Ujian Nasional (UN) misalnya, soal terkait materi peta memiliki proporsi antara 4-5 soal. Namun, perlukah siswa menghafal semua tentang peta? Berikut akan sedikit dibahas mengenai Lembar Kerja Siswa (LKS) terkait komponen peta.





Semua komponen peta bersifat penting. Taksatupun komponen peta yang boleh ditinggalkan saat seseorang membuat peta. Membuat peta merupakan tugas kartograf, sehingga kartograf harus dan wajib hafal komponen peta.  Kartograf harus menghafal komponen peta dikarenakan hal itu memang sudah bidang pekerjaannya. Namun, perlukah siswa menghafal komponen peta?

Jika hal itu diterapkan siswa dikhawatirkan hanya akan membebani, karena tidak semua siswa kita nantinya akan menjadi seorang kartograf. Suatu saat nanti pasti ada siswa kita yang menjadi dokter, psikolog, sastrawan, dan masih banyak jenis profesi lainnya. Akankah materi komponen peta digunakan pada profesi dokter, psikolog, dan sastrawan? Silahkan amati gambar di bawah ini!



Pada LKS komponen peta, siswa dituntut untuk mengurutkan (menilai) komponen penting sesuai dengan ilustrasi.Mengapa diperlukan ilustrasi?  Ilustrasi digunakan sebagai pengantar dan pedoman dalam menjawab pertanyaan. Perbedaan ilustrasi akan memunculkan jawaban yang berbeda pula. Guru dapat memvariasi ilustrasi tiap kelompok diskusi. Kemampuan menilai satu tingkat lebih tinggi dibanding analisa, yakni kemampuan evaluasi.

Dari deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa ururtan komponen terpenting peta untuk pembangunan jalan tol ialah tahun pembuatan, skala, dan  penunjuk arah. Tahun pembuatan menunjuk pada update tidaknya sebuah peta. Jika peta yang digunakan terlalu tua, dikhawatirkan justru memberikan informasi yang kurang tepat. Selanjutnya, komponen skala. Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sebenarnya. Pembangunan tol membutuhkan skala untuk memprediksi jarak sebenarnya pada peta. Penunjuk arah menempati urutan ke tiga karena tidak terlalu berperan dalam pembangunan jalan tol, karena secara umum arah Utara selalu terletak di bagian atas.

Mungkinkah siswa mampu menjawab pertanyaan yang demikian? Saya sudah menerapkan Pertanyaan Tingkat Tinggi 1,5 tahun lalu. Awalnya memang sulit dan saat mengerjakan LKS, guru harus selalu sabar mendampingi. Jika siswa telah terbiasa, menjawab pertanyaan tingkat tinggi bukanlah hal yang sulit, malah menjadi sebuah hal yang menarik.

Sekali lagi LKS komponen Peta di atas mematahkan anggapan hafalan mata pelajaran Geografi. Semoga bermanfaat, komentar, kritik sangat kami harapkan. Mohon koreksi bila ada kesalahan.

Thursday, 23 April 2015

Menyiasati Materi Hafalan



Hafalan sudah menjadi kewajiban bagi siswa Indonesia. Di postingan sebelumnya telah sedikit di bahas mengenai paradigma yang salah tentang Geografi. Apakah hanya geografi korban hafalan? Tentu tidak, hampir semua mata pelajaran mewajibkan siswa untuk menghafal. Bagaimanapun dipaksa, mengubah paradigma hafalan pada mata pelajaran seolah menuntut tangan kanan menyentuh siku kanan, mudahkah? Silahkan coba Sendiri, hehe.



Hal itu tentu membuktikan, untuk saat ini mau tidak mau kita sebagai guru harus tetap menyuruh siswa menghafal, karena pertanyaan ujian setingkat semester dan tingkat nasional pun, kebanyakan didominasi oleh materi hafalan. Untuk mengurangi beban berat tersebut, tentu ada cara-cara mudah untuk menyiasatinya.
Banyak orang percaya bahwa dalam kondisi ”Kefefet” (terdesak), biasanya muncul ide-ide yang tak terduga. Hal itu saya alami ketika saya mengajar biologi les privat siswa smp sebelum menghadapi ujian nasional. Apa yang bisa saya lakukan dengan pelajaan yang bukan bidang saya, hakikatnya saja saya tak tau. Akhirnya saya ambil jalan memelajari soal-soal UN tahun sebelumnya dengan menghafal dalam singkatan-singkatan yang mudah diingat.
Cara ini sudah lama diterapkan pada banyak mata pelajaran. Pertama kali, saya mendapatkan cara ini yakni ketika masih SMP. Terdapat cara mudah menghafal urutan planet mata pelajaran fisika. “Mengemudikan (Merkurius), Vespa (Venus), Bukan (Bumi), Mainan (Mars), Yudi (Yupiter), Sahabat (Saturnus), Urip (Uranus), Nekat (Neptunus), Pergi (Pluto)”. Kok ada Pluto? Ketika itu masih tahun 2003 Mbak, mas, sehingga Pluto masih dalam jajaran Planet Tata surya.
Contoh lain saya peroleh ketika menghafal Unsur Golongan IA mata pelajaran Kimia kelas X (2005) yang mengecualikan unsur Hidrogen. Lina (Litium) Kawin (Kalium), Robi (Rb/Rubidum), Cs (Cesium), Frustasi (Fr/Fransium).  Dua contoh tersebut, tentu membuktikan efektifitas cara menghafal dengan menyingkat dan membuatnya jadi sebuah kalimat, karena hingga detik ini (2015) saya masih mengingatnya dengan baik.
Berikut beberapa contoh lain yang secara tidak sengaja saya buat untuk memudahkan menghafal beberapa materi pelajaran geografi dan biologi.
1. Pelapisan Atmosfer (Geografi SMP SMA): Tropong (troposfer), Strategis (stratosfer), Memantau (Mesosfer), Ion (Ionosfer) Tertinggi (Termosfer) di Eksosfer.
2. Materi biosfer SMA (geografi): Oriental (Asia), EroPAleartik, Ethiopian=Ethiopia salah satu negara Afrika, Australis (Australia).
3. Akibat Rotasi dan Revolusi Bumi: Rotasi terjadi kurun waktu harian (Perbedaan waktu, siang malam, pembelokan angin, dll) , Revolusi kurun waktu lama, minimal 3 Bulan (gerak semu tahunan benda langit, perubahan musim, dll).
4. Ciri pembuluh arteri (biologi SMP): Satu katup O2 terasa lancar (satu katup; membawa darah mengandung oksigen, denyut terasa, saat luka darah memancar). Pembuluh Vena sebaliknya, dua katup, membawa darah mengandung CO2, denyut tidak terasa, saat luka darah menetes.
5. Kontraksi dan relaksasi otot jantung (biologi SMP): Setelah dikontrak Atrium boleh dimasuki (Saat Kontraksi, darah memasuki atrium)
Materi di atas hanyalah sebagian kecil contoh. Saya yakin, semua guru dan bahkan siswa pun pasti mampu membuat kalimat-kalimat yang menyiasati materi hafalan. Tujuan utama hanya satu, yakni meringankan beban siswa.  Cara ini juga dapat diterapkan pada semua materi mata pelajaran. Semoga bermanfaat, mohon koreksi bila ada kesalahan.

Paradigma Hafalan Geografi



Menghafal merupakan tingkatan terendah kemampuan berpikir manusia. Namun seolah sangat sulit dilakukan karena jumlah yang dihafalkan terakumulasi pada banyak bab dan mata pelajaran. Meskipun kemampuan terendah, kemampuan hafalan mendominasi jenis soal-soal saat ujian.
Salah satu korban hafalan ialah mata pelajaran Geografi. Sudah tertanam sejak lama tentang  anggapan bahwa geografi  merupakan ilmu hafalan. Pernah waktu masih mengajar SD, saya ditanya oleh guru kelas VI tentang perbatasan bagian Barat, Timur, Selatan, dan Utara negara Belanda. Saya pun syok, karena sama sekali tidak tahu. Lagipula apa manfaatnya menghafal perbatasan negara orang?
Hafalan sama sekali bukan jati diri Geografi. Berpedoman pada Pidato Pengukuhan Guru Besar, Dosen favorit saya semasa kuliah (Prof. Edy). Hakikat Geografi ialah: (1) Selalu memandang dari sudut keruangan; (2) memelajari ilmu bantu dan memanfaatkannya; (3) Memelajari persamaan dan perbedaan Fenomena Geosfer; dan (4) Selalu mengaitkan apa yang dipelajari dan pengaruhnya terhadap manusia. Keempat cirri tersebut sama sekali tidak mennyinggung soal menghafal materi.


Materi perbatasan negara Belanda akan lebih menarik jika diubah demikian. ”Saat Seseorang berwisata ke Belanda, akan kurang lengkap jika tidak berkunjung ke negara-negara di sekitarnya. Bentuk Benua Eropa yang tidak dibatasi lautan luas memudahkan wisatawan mencapai negara-negara Eropa lainnya bahkan hanya dengan Kereta Api. Hal itu tentu sangat berbeda dengan kondisi Indonesia yang dibatasi oleh banyak dan luasnya lautan sehingga akses antar pulau bahkan dalam sebuah negara masih sulit dijangkau oleh wisatawan.
Belanda sebagai salah satu negara maju sering di bahas dalam mata pelajaran geografi baik dijenjang SD, SMP, hingga SMA. Untuk perubahan materi seperti contoh di atas dapat diterapkan pada semua jenjang. Sebuah materi pasti dapat memunculkan soal. Dua materi tersebut, akan melahirkan dua pertanyaan yang sangat jauh tingkatannya. Namun jenis pertanyaan tingkat tinggi lebih tepat diterapkan pada jenjang SMP maupun SMA.
Pada materi hafalan akan memunculkan pertanyaan. “Sebutkan secara lengkap perbatasan benua Eropa!”, sedangkan materi dua akan memunculkan pertanyaaan, “Mengapa saat berwisata ke Eropa, wisatawan lebih mudah menjangkau beberapa negara sekaligus dibandingkan saat wisata ke Indonesia?”

Pertanyaan pertama hanya menuntut siswa untuk mengingat, sedangkan pertanyaan kedua menuntut siswa mengaitkan fenomena tersebut dengan kondisi wilayah (analisa). Kemampuan menghafal merupakan terendah, sedangkan kemampuan analisa merupakan kemampuan level 4 (taksonomi Bloom). Dari contoh di atas tentu Anda bisa menilai mana yang lebih menarik, tidak membebani, dan berkualitas. Masih tegakah Anda, para guru mewajibkan siswa menghafal?

Wednesday, 15 April 2015

PERTANYAAN TINGKAT TINGGI PENJASORKES

Pertanyaan tingkat tinggi menuntut siswa berpikir analitis,evaluatif, dan kreatif. Hal ini tentu sangat bertolak belakang dengan soal-soal yang umum diberikan oleh guru saat evaluasi/ulangan. Karena umumnya pertanyaan saat ulangan/ujian hanya menuntut menghafal. Ironisnya menghafal merupakan tingkatan terendah kemampuan berpikir manusia. Berikut akan disajikan perbandingan  pertanyaan tingkat tinggi dan tingkat rendah mata pelajaran Penjasorkes.

Tingkat Rendah:
1.Organisasi yang mengurus cabang olahraga bulu taqngkis di Indonesia adalah ... (mengingat)
2. Dalam permainan bola voli, penyerang terlatak pada posisi angka ... (mengingat)

Tingkat Tinggi
1. Mengapa setiap cabang olahraga organisasi tingkat pusat hingga daerah? (Evaluasi)
2. Mengapa  pada saat blocking dalam pertandingan bola voli maksimal dilakukan 3 dari 6 pemain? (evaluasi)

 artikel selanjutnya akan diposting pertanyaan tingkat tinggi mata pelajaran lain. hal itu membuktikan bahwa semua mata pelajaran dapat menerapkan pertanyaan tingakt tinggi. silahkan sebarkan link blog ini pada siswa/teman-teman Anda. Bagi siswa yang merasa tertantang untuk mengasah otak bisa langsung menjawab di kolom komentar.  karena pertanyaan tingkat tinggi adalah cara mengasah otak terbaik daripada menghafal materi. maju terus pendidikan Indonesia!!!

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.