Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Friday, 1 January 2016

PENDEKATAN KERUANGAN MATERI FENOMENA GELOMBANG LAUT

Dua hari ke depan, semester genap akan segera dimulai. Sudahkah Bapak dan Ibu guru geografi menyiapkan materi menarik terkait pembelajaran geografi secara tuntas? Beberapa kali telah kita bahas contoh-contoh mengenai pembelajaran geografi tuntas, salah satunya mengkombinasikan objek material yang umum dipelajari melalui ilmu bantu, kemudian menambahkan objek formal, pendekatan keruangan sebagai sudut pandang khas geografi.

Kali ini akan kita bahas mengenai bagaimana menuntaskan pembelajaran terkait kelautan. Dalam memelajarinya, geografi dibantu oleh ilmu oceanografi. Materi ini dipelajari di ujung semester genap yakni pada kompetensi dasar dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.

Dalam memelajari hifrosfer, peserta didik kembali dihadapkan pada banyak teori-teori tentang sungai, danau, laut,dan pantai yang terkesan bersifat hafalan. Agar pembelajaran menjadi lebih menarik, maka perlu ditekankan pada persamaan dan perbedaan fenomena geosfer yang memang tercantum dalam definisi geografi menurut seminar dan lokakarya IGI semarang.

Surfing membutuhkan ombak yang besar
sumber gambar: jogja.tribunnews.com
Terdapat beberapa fenomena laut yang dipelajari dalam dinamika hidrosfer, salah satunya terkait gelombang air laut. Mengutip pendapat Prof. Edy bahwa kondisi fisik  berbeda-beda pada setiap wilayah. Fenomena yang terjadi di suatu wilayah belum tentu sama dengan yang terjadi di wilayah lain. Ombak pun demikian, kondisi ombak di pantai berbeda-beda karena pengaruh ruang/lokasinya.

Salah satu contoh ialah perbedaan kondisi ombak di Pantai Utara dan Selatan Jawa. Pantai Selatan Jawa memiliki ombak lebih besar dan kuat dibanding pantai utara. Penjelasannya cukup sederhana. Penyebab utama terjadinya ombak ialah angin, dan besar kecilnya ombak dipengaruhi oleh kecepatan angin. Semakin besar kekuatan angin, maka semakin besar pula ombak yang terjadi.

Pulau sebagai penghambat angin berpengaruh besar terhadap kekuatan ombak di Pantai Selatan dan Utara Jawa
Sumber:google earth

Kondisi pantai Selatan Jawa menghadap Samudera Hindia tanpa ada halangan pulau-pulau. Minimnya halangan mengakibatkan angin bertiup lebih kuat dan menyebabkan ombak yang besar. Sebaliknya, pantai Utara Jawa menghadap Laut Jawa dan banyak pulau-pulau. Akibatnya, kecepatan angin teredam, sehingga ombak yang terjadi di kawasan Pantai Utara Jawa pun lebih kecil/lemah.
Pelabuhan membutuhkan laut tenang untuk memperlancar aktivitas (Tanjung Emas Semarang)
sumber:id.wikipedia.org

Selain itu, dalam pembelajaran fenomena ombak tersebut juga dapat disisipkan kaitan terhadap kehidupan manusia. Sebagai contoh pemanfaatan pantai untuk surfing umum dilakukan di Pantai Selatan dibanding pantai Utara Jawa karena ombak yang lebih besar. Selain itu, kondisi ombak yang tak terlalu kuat di Pantai Utara Jawa lebih potensial dibangun pelabuhan-pelabuhan kecil maupun besar.

Demikian sedikit pengetahuan terkait implementasi pendekatan keruangan dalam memelajari gelombang air laut. Semoga dapat diterapkan dalam pembelajaran dan semoga bermanfaat.


0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.