TIPS MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI
Penerimaan mahasiwa baru sudah mulai dilakukan di Perguruan Tinggi. Tujuan utama para siswa umumnya adalah Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Jalur masuk PTN sangat bervariasi. Salah satunya SNMPTN yang pendaftarannya dilakukan sebelum pelaksanaan ujian nasional. Kelulusan SNMPTN telah diumumkan 9 Mei lalu. Selamat ya! Bagi siswa yang diterima. Namun, bagi siswa yang belum, jangan berkecil hati. Masih banyak kok, jalur masuk PTN regular lainnya. Salah satunya ialah SBMPTN .
Berbeda dengan SNMPTN, kelulusan SBMPTN tidak dilakukan dengan menyeleksi nilai raport, tetapi ditentukan oleh hasil tes yang serentak dilaksanakan secara nasional. Sama halnya dengan SNMPTN, saat kalian mendafar nanti, kalian akan diminta untuk memilih 3 jurusan. Bagaimana Cara menentukan dengan benar? Kalian pasti nggak mau kan kalau dibilang salah jurusan? Berikut akan sedikit dibahas bagaimana memilih jurusan dengan bijak.
1. Pilih jurusan dengan akreditasi minimal “B”. Akreditasi adalah penilaian Badan Akrediatsi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Mengapa minimal “B”? Karena umumnya saat kita terjun pada perusahaan dan lapangan pekerjaan tertentu, akreditasi akan selalu dipertanyakan. Terutama jika ingin menjadi abdi negara. Akreditasi dilakukan BAN-PT setiap 5 tahun sekali. Jadi sangat mungkin akreditasi jurusan saat kita masuk dan lulus masih tetap sama. Silahkan cek status akreditasi dan masa berlakunya di website BAN-PT.
2. Pilih jurusan sesuai kemampuan. Kemampuan yang dimaksud disini ialah finansial dan akademis. Kemampuan finansial perlu dipertimbangkan, karena ada lho beberapa jurusan beken yang biaya persemesternya tidak dapat di cover oleh beasiswa regular non bidikmisi. Kemampuan lainnya yakni akademis, menyangkut intelejensi kita. Jika kita memaksakan memilih jurusan yang kurang sesuai dengan kemampuan intelejensi kita, dikhawatirkan nanti justru mendapat predikat “Salah Jurusan”, “Mahasiswa Abadi” atau lebih parah lagi “Drop Out”. Pasti nggak mau kan terjadi semacam itu?
3. Kesempatan lapangan kerja terkait. Meskipun kuliah sebenarnya adalah ajang mencari ilmu, namun secara umum orang berkuliah bertujuan untuk mencari pekerjaan. Oleh karena itu, setidaknya kita harus tahu beberapa lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi jurusan yang kita pilih. Informasi ini dapat kita akses dari search engine atau lebih pastinya lagi dapat langsung kita tanyakan pada guru Bimbingan dan Konseling (BK).
4. Pilih jurusan sesuai dengan minat. Jurusan yang kita pilih nantinya akan kita hadapi selama 8 semester, kemudian selanjutnya, akan menjadi bidang yang kita tekuni saat bekerja nanti. Meskipun terkadang kebanyakan orang berpendapat bahwa jurusan harus memiliki peluang kerja luas, namun akan sangat menyiksa jika bidang pekerjaan kita tidak sesuai dengan minat.
5. Passing Grade jurusan. Saat memilih jurusan minimal kita harus mengetahui Passing Grade-nya untuk mengetahui peluang kita diterima. Passing Grade jurusan dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah kapasitas mahasiswa yang diterima dan jumlah peminat. Pada zaman saya kuliah (2008), informasi tersebut dapat diketahui dari buku panduan pendaftaran SNMPTN (sekarang SBMPTN), namun era informarsi saat ini kita hanya perlu menengok di website SBMPTN.
6. Mata pelajaran di sekolah terkadang nampak membosankan. Namun, bukan berarti hal itu juga berlaku di perguruan tinggi. Apa yang kita pelajari di sekolah dan perguruan tinggi sangatlah berbeda. Di perguruan tinggi, kita akan fokus pada bidang tertentu, sehingga apa yang kita pelajari akan lebih mendalam. Hal itu saya alami ketika kuliah. Geografi di sekolah dan di perguruan tinggi sangatlah berbeda komposisinya.
7. Pemilihan lintas jurusan bukanlah hal yang berarti. Sistem kasta dalam jurusan di SMA telah coba diatasi oleh Kementerian Pendidikan. Salah satunya, sejak beberapa tahun terakhir, pemilihan lintas jurusan akan berakibat pada pengurangan nilai. Hal itu tidak berlaku saat kita mengikuti SBMPTN. Namun pemilihan lintas jurusan bukan berarti tanpa resiko. Jika kita memilih lintas jurusan, maka tes yang akan kita jalani meliputi Kemampuan IPA dan IPS atau yang sering disebut IPC. Saya adalah salah satu mantan siswa yang dulunya memilih lintas jurusan. Meski secara umum geografi dikategorikan sebagai ilmu sosial, beberapa perguruan tinggi salah satunya Universitas Negeri Malang (UM) saat itu, mengkategorikan geografi termasuk dalam ilmu alam. Sehingga saya tidak perlu repot-repot mengikuti IPC.
Tips-tips di atas telah kami susun menurut prioritasnya. Tips tersebut bukanlah kutipan dari disiplin ilmu tertentu, melainkan hanyalah sebuah opini berdasarkan pengalaman pribadi yang pernah saya alami. Silahkan dishare pada teman-teman siswa dan teman-teman guru lain. Kritik, saran, dan tambahan sangat kami harapkan. Semoga bermanfaat.
0 comments:
Post a Comment