Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Wednesday, 25 November 2015

BERPIKIR ANALITIS SEDERHANA UNTUK JENJANG SMP


Tahun 2013 merupakan langkah baru dalam membelajarkan peserta didik. Ketika itu saya berkesempatan mengikuti workshop guru yang diadakan oleh USAID, salah satu lembaga US yang peduli dengan pendidikan di Indonesia. Hal yang dibahas dalam workshop ialah bagimana menghadirkan pertanyaan tingkat tinggi, yang menuntut peserta minimal berpikir analitis (menghubungkan), evaluatif (menilai), dan kreatif (mencipta).

Workshop yang diadakan USAID mengundang guru dari jenjang Sekolah Menegah Pertama (SMP). Hal itu membuktikan bahwa pertanyaan tingkat tinggi dapat diterapkan pada peserta didik mulai jenjang SMP. Pertanyaan pertama yang muncul dibenak guru peserta workshop ialah, ”Apa mampu peserta didik saya menjawab pertanyaan tingkat tinggi?”

Pertanyaan tingkat tinggi bukanlah hal yang sulit untuk dijawab, siapapun dapat menjawab pertanyaan jenis ini. Hal yang perlu digarisbawahi, pertanyaan yang dibuat harus disesuaikan dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik. Takkan mungkin, kita menanyakan hubungan antara pemuaian kontruksi dan ketahanan jembatan pada anak jenjang SMP.

Mengaitkan olahraga, sinar matahari, vitamin D, dan pertumbuhan tulang
Sebelum menerapkan pertanyaan tingkat tinggi terkait materi, guru sebaiknya melatih peserta didik berpikir tingkat tinggi dari hal-hal yang sederhana (lihat gambar). Siswa dituntut menghubungkan kata-kata dalam oval. Syarat untuk menghubungkan kata-kata dalam soal ialah pengetahuan awal peserta didik terkait aktivitas olahraga, sinar matahari, vitamin D, dan pertumbuhan tulang. Materi ini telah dipelajari peserta didik pada mata pelajaran IPA jenjang Sekolah Dasar.

Kata yang terhubung dengan garis putus-putus, merupakan contoh yang saya berikan sebelum meminta siswa menjawab soal. Sedangkan yang terhubung dengan garis merupakan hasil kerja (analisis) peserta didik kelas VII SMP. Dari gambar di atas diperoleh keterangan ”Saat berolahraga kita akan terkena sinar matahari yang mengandung vitamin D. Vitamin D dibutuhkan tulang untuk tumbuh”. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk menghubungkan kata-kata itu. Sebuah bukti bahwa sebenarnya kemampuan peserta didik kita memang berkualitas. 

Selain itu, berpikir tingkat tinggi bukanlah hal yang sulit dilakukan peserta didik jenjang SMP sekalipun. Hal yang perlu diperhatikan ialah bagaimana melatih mereka berpikir analitis sederhana sebelum benar-benar menerapkan berpikir analalitis terkait materi pembelajaran. 

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.