Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Friday, 24 November 2017

BAGAIMANA UDARA BERGERAK?


Siapapun tak asing dengan kata angin, mengingat angin memiliki banyak manfaat bagi manusia, dari fungsi rekreasi hingga pembangkit energi. Angin adalah gerakan massa udara. Lantas Bagaimana proses terjadinya angin?

Pergerakan angin dijelaskan dalam hukum Buys Ballot yang berbunyi, ”Udara bergerak dari wilayah bertekanan tinggi (suhu rendah) menuju wilayah bertekanan rendah (suhu tinggi)”.
Penjelasan sederhananya, gerakan angin berkaitan erat dengan pemuaian dan penyusutan benda akibat panas (ingat pelajaran IPA SD). Angin sebagai benda, juga akan memuai jika dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan.



(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)


penjelasan sederhana gerakan massa udara (Keterangan: T:suhu udara, P:tekanan udara)

Pemuaian udara berupa jarak antar partikel udara yang saling berjauhan (tekanan rendah), sedangkan penyusutan udara berupa jarak antarpartikel yang berdesakan (tekanan tinggi). Selanjutnya, udara akan bergerak dari partikel udara yang berdesakan menuju ke partikel udara yang longgar. Semakin tinggi perbedaan suhu semakin tinggi kecepatan angin.

Demikianlah sekilas tentang bagaimana terbentuknya gerakan massa udara (angin) semoga bermanfaat.

Mesin pencari (Search Engine) yang Aman untuk Anak-anak


kiddle, safe visual seach engine for kids by:google

Smartphone seolah menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi semua orang, termasuk anak-anak pun tak lepas dari alat canggih ini. Smartphone menjadi alat wajib wajib untuk berselancar di dunia maya. Anak-anak sebagai pengguna smartphone pun juga tak menutup kemungkinan melakukan hal yang sama.



(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

Saat berselancar di dunia maya orang-orang banyak menggunakan search engine (mesin pencari). Search engine sangat bervariasi, namun yang umum digunakan ialah “Google”. Siapapun tak asing dengan mesin pencari tersebut.

Pertanyaannya, apakah google aman digunakan untuk anak-anak? google bersifat umum dan bebas. Makna umum dan bebas dapat diartikan tanpa ada batasan-batasan. Ketika seseorang mengetik kata/kalimat untuk pencarian gambar, sebagian besar memang muncul sesuai harapan. Namun sebagian kecil justru muncul hal-hal diluar dugaan. Yang paling dikhawatirkan adalah munculnya gambar-gambar yang tak sesuai dengan usia anak-anak.

Bagaimana mengatasi hal itu? Terdapat mesin pencari khusus anak-anak yakni ”kiddle.co”. cara kerjanya hampir sama dengan mesin pencari pada umumnya. Namun kiddle.co memiliki batasan-batasan khusus untuk anak. Jadi ketika anak mencari website atau gambar melalui mesin pencari ini, dapat dipastikan jika gambar yang muncul sesuai dengan usia mereka. Demikian, semoga bermanfaat.

Sumber gambar: kiddle.co

Mengapa Fauna Indonesia memiliki kemiripan dengan Fauna Asiatis dan Australis?

Hewan besar ini tak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia seperti Thailand
Sumber gambar:pixabay

Pembelajaran IPS Geografi, membahas tentang hewan. Berbeda dengan kajian biologi yang memelajari hewan dari segi sistem organ tubuhnya, geografi menitikberatkan pada penyebarannya.
Pengetahuan tentang sebaran fauna Indonesia telah dipelajari siswa sejak di jenjang sekolah dasar, dan dilakukan penguatan di jenjang menengah pertama dan menengah atas. Perbedaannya, di jenjang menengah atas ditambahkan sebaran fauna dunia.



(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)


Dalam pembelajaran fauna Indonesia, (berdasarkan penelitian Wallace dan Weber Ilmuan Eropa yang menyusun Desertasi ketika zaman pendudukan Belanda dulu) disebutkan bahwa fauna Indonesia barat memiliki kemiripan dengan fauna Asiatis, sedangkan fauna Indonesia Timur memiliki kemiripan dengan fauna Australis. Bagaimana bisa?
Bagian Barat dan Timur Indonesia merupakan laut dangkal yang disimbolkan dengan warna biru muda
sumber gambar:infoindonesiakita.com

Kuncinya ada pada zaman es. Pada awal zaman es, suhu bumi menurun drastis, mengakibatkan permukaan air laut turun. (Baca juga:)Turunnya permukaan air laut, mengakibatkan wilayah Barat Indonesia terhubung dengan Benua Asia, dan Wilayah Timur Indonesia terhubung dengan kawasan Australia.

Mengapa daerah-daerah tersebut dapat terhubung? Ya, karena baik kawasan Indonesia Barat maupun Timur merupakan kawasan dangkalan (laut dangkal). Bagian Barat Dangkalan Sunda, dan Bagian Timur Dangkalan Sahul. Lebih jelasnya, perhatikan peta Indonesia di yang telah disajikan di atas!

Terhubungnya wilayah Indonesia dengan Asia dan Australia, memungkinkan hewan-hewan melakukan migrasi. Selama bertahun-tahun mereka hidup di Indonesia. Pada akhir zaman es, rata-rata suhu bumi mengalami peningkatan, mengakibatkan permukaan air laut naik kembali dan memutus jembatan alami dan menghalangi hewan kembali.

Dari teori sebaran fauna tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa geografi tak hanya menghafal penyebaran fauna, tetapi juga penyebab penyebarannya. tak cukup itu, dalam pembelajaran, materi sejarah penyebaran fauna Indonesia ini dapat memunculkan pertanyaan penalaran sebagai berikut.

Mengapa hewan-hewan bermigrasi ke Indonesia?
Mengapa kawasan peralihan tak memiliki kemiripan dengan hewan Asiatis maupun Australis?
Mengapa hewan Barat/Timur Indonesia tak berpindah ke Asiatis maupun Australis?

Pertanyaan itu dapat terjawab, hanya dengan mengamati peta Indonesia di atas. Selamat mencoba!

Mengapa di Indonesia tak Terdapat Kincir Angin?


Mengapa Di Indonesia tak terdapat kincir angin?
sumber gambar:pixabay

Indonesia merupakan Negara yang kaya akan energi alternatif. Panas bumi, gerakan/aliran air, tenaga surya dan masih banyak yang lainnya. Namun tahukah Anda, mengapa Indonesia tak memiliki kincir angin sebagai pembangkit energi?

Beberapa dari kita pasti mengatakan bahwa Negara kita kaya akan angin. Hampir setiap hari angin berhembus. Kenyataannya kekuatan angin tersebut masih terlalu kecil untuk menggerakkan kincir angin.


(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

Perhatikan gambar berikut!
Garis astronomis (lintang) membagi bumi berdasarkan intensitas (jumlah sinar) matahari di permukaan bumi. Berturut-turut, daerah 0˚-23,5˚;23,5˚-66˚,>66˚ memiliki intensitas matahari yang tinggi, sedang, dan rendah.
ilustrasi sederhana pergerakan angin global


Intensitas matahari akan memengaruhi suhu yang berbanding terbalik dengan kondisi tekanan udara. Dari gambar yang disajikan, wilayah >66˚ merupakan pusat tekanan tinggi (Garis start gerakan udara), sedangkan 0˚-23,5˚ merupakan pusat tekanan udara rendah (garis finish gerakan udara).
Sederhananya seorang atlet sprint (lari cepat), memiliki kecepatan 0 km di garis start dan mengalami penurunan kecepatan sesaat setelah mencapai garis finish. Lantas dimana atlet tersebut mengalami kecepatan tertinggi? Tentu di tengah perjalanan antara start dan finish.

Pun demikian dengan angin. Angin memiliki kecepatan rendah ketika di garis start (pusat tekanan rendah) dan ketika menuju garis akhir di pusat tekanan tinggi. Kecepatan angin maksimal terjadi ketika berada di tengah perjalanan, yakni di kawasan 23,5˚-66˚.

Penurunan kecepatan angin di kawasan Khatulistiwa mengakibatkan Indonesia tak memiliki kincir angin pembangkit energi. Meski tak memiliki tenaga angin untuk pembangkit energi, terdapat pengaruh positif, yakni di Indonesia tak pernah terjadi badai (angin dengan kecepatan tinggi). Disisi lain, Negara pemilik pembangkit listrik tenaga air merupakan Negara di kawasan 23,5˚-66˚dan di kawasan itu pulalah rawan terjadi bencana badai. Demikian semoga bermanfaat.

Mengapa Manusia tak Merasakan Kecepatan Rotasi Bumi?

Terbitnya matahari salah satu akibat rotasi bumi  yang berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia

Seberapa cepat sih bumi berputar? Kecepatan rotasi bumi mencapai 1666,67 km/jam. Angka tersebut diperoleh dari perbandingan antara jarak tempuh bumi (sebanding dengan lingkar khatulistiwa sekitar 40.000 km) dan waktu satu kali putaran/rotasi bumi 24 jam. Lantas bagaimana bisa kita tak merasakan kecepatan itu?



Pertanyaan itu mungkin pernah terjawab oleh guru Sekolah Dasar kita dulu. Penjelasan sederhananya, karena gaya gravitasi yang dimiliki bumi. Namun, itu bukanlah satu-satunya jawaban. Jika Anda belum puas dengan jawaban tersebut, tak perlu khawatir, memang terdapat faktor lain yang mengakibatkan kita tak dapat merasakan kecepatan putaran bumi. Kuncinya ada di lapisan atmosfer.

(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

Atmosfer adalah  lapisan udara yang menyelubungi bumi dengan fungsi tertentu. Perlu diketahui bahwa atmosfer penyelubung bumi tak akan tertukar. Atmosfer di atas Indonesia, akan selamanya berada di atas Indonesia, sehingga jika Indonesia melubangi atau menebalkan atmosfer, maka Indonesia pula yang harus merasakan dampaknya. Hal itu membuktikan bahwa Allah itu maha adil (Kompetensi Inti  spiritual kurikulum 2013).

Mengapa atmosfer di atas suatu wilayah tak akan pernah tertukar? Sederhanaya, atmosfer bumi berputar searah dan secepat putaran rotasi bumi. Jika bumi berotasi dari barat ke timur secepat 1666,67 km/jam, hal itu juga terjadi pada putaran atmosfer. Itulah yang mengakibatkan kita tak merasakan kecepatan rotasi bumi.
Kecepatan badai maksimum (kategori 5), hanya sepersepuluh kecepatan angin, jika rotasi bumi dan atmosfer bergerak berlawanan

Seandainya atmosfer diam terhadap gerakan rotasi bumi, maka kita penduduk bumi harus merasakan kecepatan rotasinya. Bagaimana jika atmosfer berputar berlawanan arah dengan putaran bumi? Jelas, kita akan merasakan dua kali kecepatan rotasi bumi (sekitar 3.333,33 km/jam). Jika kita bandingkan dengan kecepatan tertinggi badai  mencapai kurang lebih  250 km/jam, angka itu hanya sepersepuluhnya. Sudahkah kita bersyukur atas adanya atmosfer tersebut? Demikian semoga bermanfaat.

Sunday, 5 November 2017

GEOGRAFI ILMU BUMI DAN NASIONALISME PESERTA DIDIK

Ilmu bumi dan geografi, sebuah studi yang cukup menarik untuk diperbincangkan. Saat masih kuliah dulu, terdapat seorang dosen yang berpesan kepada para calon pendidik geografi agar menekankan pada pembelajaran geografi dibandingkan ilmu bumi. Pesan tersebut masih melekat kuat dalam memori, sehingga selalu masuk prioritas dalam penyusunan bahan pembelajaran. Namun, perlu adanya perbaikan dan meluruskan paradigma yang tertelan mentah-mentah tersebut.

Ilmu bumi merupakan nama lain geografi di masa lalu. Ilmu bumi menekankan sebuah fenomena pada kata apa dan di mana, telah dipelajari sejak lama sebelum perkembangan geografi seperti sekarang. 

Revolusi industri telah mengubah kondisi bumi saat itu. Para ahli  menganggap bahwa munculnya permasalahan-permasalahan lingkungan akibat revolusi industri, tak akan cukup diselesaikan hanya dengan memelajari fenomena dari sudut pandang apa dan di mana. 
Revolusi Industri, Prestasi dan Permasalahan Lingkungan
Sumber gambar: langit-langit.com
(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

Sejak saat itu geografi berkembang dengan banyak harapan mampu memecahkan permasalahan lingkungan yang ada. Geografi tak hanya memelajari apa dan dimana. Lebih dari itu geografi mengkaji sebuah fenomena menggunakan kata tanya kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. Argumen tersbut memperkuat anggapan saya agar lebih menekankan geografi modern dalam pembelajaran dan mengenyampingkan geografi ilmu bumi.

Anggapan yang demikian mulai terpatahkan oleh pidato seorang profesor dari UPI (Prof. Dr. Hj. Enok Maryani, M.S). Apa yang beliau sampaikan terkait geografi ilmu bumi kala itu sungguh menarik.

Abad 15-19 ilmu bumi diajarkan di sekolah-sekolah, lebih dari sebuah pengetahuan yang harus dihafal peserta didik. Namun, juga digunakan untuk membangun nasionalisme siswa terhadap tanah air, membangun emosi yang menguatkan kebersamaan, dan semangat mempertahankan negara dengan peperangan sekalipun.

Sedikit yang dapat kita ambil dari pidato  beliau. Ilmu bumi ternyata tetap penting dalam pembelajaran geografi. Karena memang ilmu bumi merupakan sejarah awal dan bagian dari geografi. Tak berlebihan jika kita tetap menyampaikan ilmu bumi saat pembelajaran sebelum membahas geografi secara utuh, agar terhindar dari pepatah yang menyatakan "kacang lupa kulit".

Pembelajaran ilmu bumi harus disisip dan tekankan pada memperkenalkan kondisi dan kekayaan alam Indonesia. Agar para peserta didik lebih mengenal dan cinta tanah airnya. Pembelajaran yang demikian diharapkan mampu meningkatkan rasa bangga dan rasa memiliki sehingga dapat meningkatkan nasionalisme peserta didik. 

Menolak suap, salah satu bentuk cinta tanah air
sumber:https://www.youtube.com/watch?v=VRenJC6Y7c0

Nasionalisme tak hanya soal berperang. Mau belajar dengan sungguh-sungguh saat menjadi pelajar, dan tidak merugikan negara dalam bentuk apapun saat mereka dewasa nanti pun juga bentuk nasionalisme. Dengan demikian geografi dapat memulai langkah pendidikan antikorupsi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Apa yang kita telah bahas kali ini, sangat jauh dari kata sempurna, sehingga saran dan kritik sangat saya harapkan. Semoga bermanfaat dan terimakasih.

Sesuaikah Usia Anak dengan Gim (Game) yang Ia Mainkan?

game kategori early childhood


Beberapa tahun lalu sering diberitakan terjadinya tawuran antar pelajar. Bahkan di media sosial beredar video pelajar yang membacok sesamanya. kita tentu merasa heran ketika melihat video tersebut. seorang pelajar yang terkapar masih terus dibacok oleh lawan tawurannya hingga darah mengalir cukup deras.

Saya yakin siapapun tak akan tega melakukan hal serupa (membacok seperti dalam video) pada hewan seperti ayam atau tikus. Nah, generasi sekarang justru tega melakukannya sesama manusia.

Pada kasus lain, ketika sedang mengajar jenjang SMP (usia 12-15 tahun) salah satu siswa menunjukkan video eksekusi oleh kelompok radikal. Dalam video itu korban sampai kejang-kejang dengan darah yang mengalir deras. Saya sendiri masih merinding jika mengingat video itu. Tidak dengan salah satu siswa, justru mengatakan bahwa itu adalah sebuah hal yang lucu, hingga menontonnya beberapa kali. Akhirnya saya rampas dan saya hapus video tersebut. Ada apa dengan generasi penerus bangsa kita? sebegitu sadiskah mereka?

Sadisme sangat mungkin dipengaruhi oleh sebuah Game. Di Negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada terdapat lembaga khusus yang bertugas mengkategorikan sebuah game berdasarkan usia pemain. Lembaga tersebut adalah ESRB.

Mengapa harus Eduprivat? Klik tautan berikut! Bimbingan Belajar Eduprivat Mojokerto

Pengkategorian game menurut usia, berdasarkan substansi/isi dari game tersebut. Semakin tinggi kategori usia pada sebuah game, semakin banyak adegan kekerasan, perkataan kotor, hingga adegan pornografi.

Kita ambil satu contoh, adegan kekerasan misalnya. Adegan kekerasan paling mudah diidentifikasi dari adanya cipratan darah. Cipratan darah dapat muncul jika terdapat adegan kekerasan dalam game. Berapa banyak game yang dimainkan anak mengandung adegan cipratan darah? tak terhitung tentunya, jika tanpa pengawasan orang tua.


(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

ESRB telah mengkategorikan game sesuai usia pemain. Mulai dari EO (Early Childhood), E (Everyone),  E10+ (Everyone 10+), T (Teen 13+), (Mature 17+), dan (AO) Adults Only (hanya untuk orang dewasa). Cukup dengan mengecek di bagian pojok sampul kaset game untuk mengeceknya, sudah sesuaikah usia anak kita dengan kategori game yang mereka mainkan?
Game yang tak asing bagi anak-anak justru berkategori M "Mature 17+"

Berikut contoh beberapa cover game beserta kategori menurut usianya.

game kategori Teen /remaja


Bagaimana jika kategori game tak sesuai usia anak? Masih ingatkah Anda kasus game smacdown yang menelan korban jiwa? seorang anak usia SD mencoba mempraktikkan gerakan smackdown yang identik dengan membanting ke temannya. namun sangat disayangkan, temannya harus meregang nyawa karena hal yang ia lakukan. Jalan berpikir anak masih terlalu pendek, berbeda dengan usia remaja/dewasa yang mampu berpikir jauh ke depan.

Ketika anak bermain game yang tak sesuai/lebih tinggi dari usianya, ia pasti cenderung meniru gerakan-gerakan dalam game/mempraktikkannya ketika bermain. Sebaliknya, ketika usia anak sesuai dengan game yang ia mainkan, ia akan berpikir panjang dan sebagian besar tak akan mempraktikannya di dunia nyata.


game jenis olahraga umumnya memiliki kategori semua usia"E" (Every One)
Lebih parah lagi, mengonsumsi audio visual yang tak sesuai dengan usianya dapat berdampak pada moral negatif. Demikian, semoga bermanfaat. Artikel lebih lengkap silahkan klik tautan berikut: Kategori Game menurut ESRB

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.