Mengapa Fauna Indonesia memiliki kemiripan dengan Fauna Asiatis dan Australis?
Hewan besar ini tak hanya terdapat di Indonesia, tetapi juga di kawasan Asia seperti Thailand Sumber gambar:pixabay |
Pembelajaran IPS Geografi, membahas tentang hewan. Berbeda dengan kajian biologi yang memelajari hewan dari segi sistem organ tubuhnya, geografi menitikberatkan pada penyebarannya.
Pengetahuan tentang sebaran fauna Indonesia telah dipelajari siswa sejak di jenjang sekolah dasar, dan dilakukan penguatan di jenjang menengah pertama dan menengah atas. Perbedaannya, di jenjang menengah atas ditambahkan sebaran fauna dunia.
(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)
Dalam pembelajaran fauna Indonesia, (berdasarkan penelitian Wallace dan Weber Ilmuan Eropa yang menyusun Desertasi ketika zaman pendudukan Belanda dulu) disebutkan bahwa fauna Indonesia barat memiliki kemiripan dengan fauna Asiatis, sedangkan fauna Indonesia Timur memiliki kemiripan dengan fauna Australis. Bagaimana bisa?
Bagian Barat dan Timur Indonesia merupakan laut dangkal yang disimbolkan dengan warna biru muda sumber gambar:infoindonesiakita.com |
Kuncinya ada pada zaman es. Pada awal zaman es, suhu bumi menurun drastis, mengakibatkan permukaan air laut turun. (Baca juga:)Turunnya permukaan air laut, mengakibatkan wilayah Barat Indonesia terhubung dengan Benua Asia, dan Wilayah Timur Indonesia terhubung dengan kawasan Australia.
Mengapa daerah-daerah tersebut dapat terhubung? Ya, karena baik kawasan Indonesia Barat maupun Timur merupakan kawasan dangkalan (laut dangkal). Bagian Barat Dangkalan Sunda, dan Bagian Timur Dangkalan Sahul. Lebih jelasnya, perhatikan peta Indonesia di yang telah disajikan di atas!
Terhubungnya wilayah Indonesia dengan Asia dan Australia, memungkinkan hewan-hewan melakukan migrasi. Selama bertahun-tahun mereka hidup di Indonesia. Pada akhir zaman es, rata-rata suhu bumi mengalami peningkatan, mengakibatkan permukaan air laut naik kembali dan memutus jembatan alami dan menghalangi hewan kembali.
Dari teori sebaran fauna tersebut dapat ditarik kesimpulan, bahwa geografi tak hanya menghafal penyebaran fauna, tetapi juga penyebab penyebarannya. tak cukup itu, dalam pembelajaran, materi sejarah penyebaran fauna Indonesia ini dapat memunculkan pertanyaan penalaran sebagai berikut.
• Mengapa hewan-hewan bermigrasi ke Indonesia?
• Mengapa kawasan peralihan tak memiliki kemiripan dengan hewan Asiatis maupun Australis?
• Mengapa hewan Barat/Timur Indonesia tak berpindah ke Asiatis maupun Australis?
Pertanyaan itu dapat terjawab, hanya dengan mengamati peta Indonesia di atas. Selamat mencoba!
0 comments:
Post a Comment