Berpikir tingkat tinggi, materi real geografi, dan kependidikan.

Thursday 12 April 2018

Bolehkah Membandingkan Anak?

 Siapapun pernah melakukan perbandingan. Perbandingan akan terasa sangat menyakitkan bahkan jika didengarkan oleh objek yang kita banding-bandingkan.

Tak hanya terjadi pada orang dewasa, perbandingan juga sering terjadi di keluarga. Objek yang dibandingkan ialah anak. Jika anak dibandingkan dengan anak lain yang lebih baik dari dirinya, dikhawatirkan akan membuat anak melabel dirinya negatif dan bahkan membuatnya enggan menjadi dirinya sendiri.



(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)

Perbandingan memang perlu dilakukan, namun jika salah fatal akibatnya.
sumber gambar:pixabay.com

Lantas bolehkah membanding-bandingkan anak? Jawabannya boleh! Namun dengan catatan, objek perbandingan harus sama. Sebagai contoh, Ani melihat anaknya yang berusia dua tahun, dan sulit sekali disuruh makan. Maka terdapat dua opsi, pertama membandingkan dengan anak lain, Adik, lihat itu Mas Roni! Badannya segar, makannya nggak susah kayak kamu.", atau kedua, "Adik, ayo makan, dulu Adik nggak susah gini lho makannya."

Apa perbedaan opsi tersebut? Betul! Opsi pertama Ani membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih baik, sedangkan opsi dua Ani membandingkan anaknya, dengan diri anaknya sendiri yang lebih baik. Opsi kedualah yang diperbolehkan dan berpengaruh positif bagi anak. So, jika membandingkan, bandingkan anak dengan diri mereka sendiri yang lebih baik ya... Demikian semoga bermanfaat. :)




0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Sahabat Pendidikan

Text Widget

Unordered List

Sahabat Pendidikan

Powered by Blogger.