Meningkatkan Minat Baca Anak Sejak Dini
sumber: instagram @RetnoHening |
Membaca seolah menjadi hal yang berat untuk dilakukan. Siapapun merasakan hal itu dari jenjang Sekolah Dasar bahkan Hingga jenjang Pendidikan tinggi. Baru membaca jika terpaksa, mengerjakan PR atau tugas membuat resume.
Membaca merupakan hal yang perlu pembiasaan. Semakin panjang waktu pembiasaan, semakin terasa hasilnya. Namun tahukah Anda bahwa ternyata minat baca dapat ditingkatkan bahkan sejak anak masih pada usia Balita?
Pengetahuan ini berawal dari video Instagram yang saya ikuti, mbak Retno Hening. Beliau merupakan seorang Ibu yang berbagi tentang kehidupan anaknya (Kirana) sejak ia masih bayi. Mungkin video itu direkam ketika Kirana masih berusia kurang dari dua tahun. tak sulit mengidentifikasi, mengingat cara bicara Kirana juga masih sulit dipahami.
Dalam video itu, terlihat Kirana membuka buku sambil berbicara (dengan bahasa yang masih belum jelas). Tak berhenti sampai disitu, ia terus membuka lembar demi lembar sambil berceloteh tak karuan bak seorang yang memang benar-benar sudah mampu memahami isi buku.
(Apa sih bedanya Eduprivat dan bimbel-bimbel lainnya? Yuk intip, silakan klik di sini!)
(Pendaftaran bimbingan belajar Eduprivat klik disini!)
Terdapat hal menarik yang dilakukan oleh sang Bunda. Sambil merekam perilaku anaknya, bunda merespon perkataan Kirana dengan pujian-pujian ringan seperti, “Oh gitu ya nak”, “hmmm terus gimana nak ceritanya?”, dsb. Hal yang sangat sederhana untuk dilakukan. Mendengar respon sang Bunda, Kirana semakin bersemangat membolak-balik lembar buku sambil terus berceloteh.
Lantas bagaimana jika terdapat seorang Balita yang “sok” membaca kita cemooh? Maka yang terjadi justru sebaliknya. Hal yang demikian dikhawatirkan justru membunuh minat baca anak sejak dini.
Ya, sesederhana itu ternyata meningkatkan minat baca anak bahkan sejak ia masih bayi. Jika minat baca anak sudah terukir sejak ia bayi, maka tak sulit untuk membiasakan membaca ketika Ia sudah masuk usia pelajar. Semoga bermanfaat.
Sumber video: Instagram @Retnohening
Tambahan: Artikel ini ditulis berdasarkan video instagram “RetnoHening” dan keterangan dari seorang sarjana psikologi.
0 comments:
Post a Comment