LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATERI ANTROPOSFER KOMPETENSI ANALISA
Kali ini kita akan kembali membahas lembar kerja peserta didik dengan tuntutan analisa. Telah dibahas pada postingan sebelumnya mengenai kata kerja operasional paling sederhana untuk tingkatan berpikir analisis ialah proses mengaitkan. Selain kompetensi analisa, pada postingan sebelumnya juga telah dibahas kompetensi evaluasi (baca:Evaluasi komponen peta) dan juga kompetensi sintesa (baca:sintesa teori pembentukan jagad raya).
Mengapa kita perlu membelajarkan peserta didik berpikir analitis? Karena rata-rata kompetensi kognitif mata pelajaran di jenjang SMA ialah menganlisis.
Berikut tuntutan kompetensi pada materi antroposfer menurut standar isi kurikulum 2013.
Apa yang tercantum dalam standar isi merupakan kompetensi minimal yang harus dicapai oleh peserta didik. Tidak berlebihan jika peserta didik setingkat SMA/sederajat dituntut berpikir analitis. Jika kemampuan analisis dianggap terlalu rendah, maka dapat ditingkatkan menjadi evaluasi atau sintesa. Dalam penerapan kurikulum sebelumnya pun (KTSP) hal itu boleh dilakukan.
Berikut contoh lembar kerja dengan tuntutan berpikir mengaitkan (analisa).
Lembar kerja di atas dapat diselesaikan secara berkelompok. Menuntut peserta didik mengaitkan letak wilayah dan ukuran tubuh manusia, kemudian peserta didik menjelaskannya dalam beberapa kalimat.
keterangan menurut contoh: "Letak wilayah berpengaruh terhadap iklim. Jika wilayah beriklim gurun, maka jenis makanan yang dominan ialah daging. Karena daging banyak mengandung protein, maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan daging dalam tubuh dan mengakibatkan ukuran tubuh menjadi lebih besar".
Lembar Kerja tersebut telah memenuhi beberapa tuntutan, diantaranya:
1. Kompetensi Inti (KI-1) spiritual: melalui penjelasan guru peserta didik mengetahui bahwa perbedaan fisik tubuh merupakan anugerah Allah S.W.T dengan sebab-sebab yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
2.Kompetensi Inti (KI-2) sosial: dialami peserta didik ketika bekerja kelompok.
3. Kompetensi Intti (KI-3) kognitif: Peserta didik mendapatkan pengetahuan baru tentang pengaruh wilayah terhadap ukuran tubuh.
4. Kompetensi Keterampilan: Peserta didik dituntut berpikir analitis (keteampilan berpikir) dalam menyelesaikan lembar kerja. Selain itu, peserta didik juga mencipta sebuah produk hasil kerja dari aktivitas yang dilakukan.
5. Sesuai dengan salah satu hakikat geografi, memelajari pengaruh fisik (alam) terhadap kehidupan.
Demikian, semoga dapat diterapkan pada pembelajaran semester ganjil tahun depan.
Mengapa kita perlu membelajarkan peserta didik berpikir analitis? Karena rata-rata kompetensi kognitif mata pelajaran di jenjang SMA ialah menganlisis.
Berikut tuntutan kompetensi pada materi antroposfer menurut standar isi kurikulum 2013.
Tuntutan kemampuan analisa pada semua kompetensi dasar menurut standar isi K-13 |
Berikut contoh lembar kerja dengan tuntutan berpikir mengaitkan (analisa).
Mengaitkan kondisi wilayah dan ukuran tubuh |
keterangan menurut contoh: "Letak wilayah berpengaruh terhadap iklim. Jika wilayah beriklim gurun, maka jenis makanan yang dominan ialah daging. Karena daging banyak mengandung protein, maka akan berpengaruh terhadap pertumbuhan daging dalam tubuh dan mengakibatkan ukuran tubuh menjadi lebih besar".
Lembar Kerja tersebut telah memenuhi beberapa tuntutan, diantaranya:
1. Kompetensi Inti (KI-1) spiritual: melalui penjelasan guru peserta didik mengetahui bahwa perbedaan fisik tubuh merupakan anugerah Allah S.W.T dengan sebab-sebab yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
2.Kompetensi Inti (KI-2) sosial: dialami peserta didik ketika bekerja kelompok.
3. Kompetensi Intti (KI-3) kognitif: Peserta didik mendapatkan pengetahuan baru tentang pengaruh wilayah terhadap ukuran tubuh.
4. Kompetensi Keterampilan: Peserta didik dituntut berpikir analitis (keteampilan berpikir) dalam menyelesaikan lembar kerja. Selain itu, peserta didik juga mencipta sebuah produk hasil kerja dari aktivitas yang dilakukan.
5. Sesuai dengan salah satu hakikat geografi, memelajari pengaruh fisik (alam) terhadap kehidupan.
Demikian, semoga dapat diterapkan pada pembelajaran semester ganjil tahun depan.
0 comments:
Post a Comment